Kamis, 16 Februari 2012

Kenali Fakta Tentang Jerawat


Benjolan-benjolan di permukaan kulit akibat jerawat merupakan salah satu musuh dalam penampilan. Hampir semua orang pernah punya dibuat "pusing" oleh ulah jerawat, terutama di masa puber akibat pengaruh hormonal.
Simak mitos-mitos mengenai penyebab timbulnya jerawat dan ketahui faktanya secara tuntas.
Mitos: Disebabkan muka yang kotor Fakta: Berbeda dengan kepercayaan banyak orang, ternyata jarang membersihkan muka bukanlah penyebab munculnya jerawat. Perlu diketahui jerawat terjadi karena peradangan akibat penyumbatan.

Makanan Super Pencegah Jerawat


Kendati belum terbukti secara ilmiah, namun hampir sepertiga orang yang bermasalah dengan jerawat mengaku ada kaitan kuat antara apa yang mereka asup dengan timbulnya jerawat.
Secara sederhana, jerawat timbul karena pergantian sel kulit yang disebut keratin. Pergantian sel kulit yang tidak sesuai akan menyebabkan sel-sel menyumbat kelenjar minyak dan pori yang akan menangkap protein dan sebum (minyak alami kulit) di bawah kulit. Protein dan minyak ini menjadi makanan untuk P.acnes, bakteri penyebab jerawat.
Menurut Ellen Marmur, MD, spesialis kulit dan penulis buku Simple Skin Beauty, ada banyak cara untuk mencegah siklus tersebut berulang. Salah satu caranya adalah mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin dan nutrien yang tepat.

Obesitas dan Jerawat

Penelitian terbaru di Norwegia menunjukkan bahwa gadis remaja dengan berat badan berlebih atau obesitas secara signifikan lebih mungkin untuk mengalami wajah berjerawat ketimbang perempuan dengan berat badan normal. Dalam riset tersebut, para remaja perempuan diminta untuk mengisi kuesioner yang berfokus pada sejarah munculnya jerawat di wajah mereka dan berat badan.

"Hal ini dimungkinkan pada anak perempuan, tapi tidak dengan anak laki-laki. Berlebihnya hormon androgen yang disebabkan oleh obesitas memiliki efek aditif lebih besar pada jerawat," kata Dr Robert Kirsner,  profesor dan wakil ketua departemen dermatologi dan bedah kulit University of Miami Miller Shool of Medicine.

"Ada kemungkinan bahwa efek psikologis akibat kelebihan berat badan pada anak perempuan lebih besar dari anak laki-laki, sehingga mengarah pada peningkatan hormon stres pada anak perempuan. Alhasil, jerawat akan muncul," tambahnya.

Riset ini dipimpin oleh Dr Jon Anders Halvorsen dari Departemen Dermatologi Oslo University Hospital. Dipublikasikan pada 16 Januari 2012 dalam Archives of Dermatology. Peneliti menemukan bahwa sekitar 10-20 persen remaja dengan masalah jerawat ringan sampai berat mengalami banyak masalah psikologis yang serius akibat kurang percaya diri dan sulit bersosialisasi.

Untuk menyelidiki apakah ada hubungan antara obesitas dan jerawat, peneliti melakukan survei yang melibatkan sekitar 3.600 remaja Norwegia usia 18-19 tahun. Dalam kuesioner yang dibagikan, peserta diminta menjawab sejumlah pertanyaan terkait konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, riwayat tekanan mental dan kebiasaan diet - terutama menyangkut konsumsi gula, permen, coklat, sayuran mentah, lemak ikan dan keripik kentang.

Hasilnya menunjukkan bahwa ada sekitar 10 persen remaja perempuan dan lebih dari 15 persen remaja pria mengalami kelebihan berat badan. Secara keseluruhan, 13 persen dari semua remaja gadis itu memiliki jerawat. Tapi ketika melihat hanya pada anak perempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas, angka ini meningkat menjadi hampir 19 persen.

Cara Menghindari Jerawat


Di awal pubertas, banyak hormon dilepaskan dalam tubuh. Salah satunya androgen. Baik anak laki-laki maupun perempuan memiliki androgen, meski anak laki-laki memiliki lebih banyak. Hormon ini memengaruhi kelenjar minyak pada wajah, leher, punggung, pundak, dan dada.
Keberadaan bakteri pada kulit membuat minyak menebal, sehingga pori-pori tersumbat. Salah satu efek yang ditimbulkan adalah jerawat.